Assalamu'alaikum wr.wb. selamat sore dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia dimanapun anda berada....
sangat penting untuk diketahui berikut adalah informasi terbaru infokemendikbud.com tentang Ini Dia Nunu, Cewek Maros yang Rajin Ngaji dan Ingin Jadi Guru.
Andi Nurlaelatul Fausyia (18) seorang mahasiswi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Makassar, cantik dan pintar mengaji.
Putri bungsu dari dua bersaudara, pasangan H Andi Marjan dan Hj Salma ini, ingin menjadi guru SD setelah menyelesaikan pendidikannya.
Saat ini, Nunu sapaan akrabnya masih semester tiga jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dia juga tidak memiliki cowok atau masih jomblo.
Nunu belum mau pacaran lantaran ingin fokus untuk menyelesaikan kuliahnya dan menjadi seorang guru. Dia tidak mau pacaran, karena tidak mau dikontrol sama pacarnya.
Meski nantinya pacaran setelah memiliki karir yang cemerlang, namun pacarnya tersebut harus disetujui oleh kedua orangtuanya. Jika orangtuanya tidak menginjinkan, maka pria tersebut tidak akan diterima.
Gadis kelahiran Mandai, 17 Juni 1998 ini, tidak memandang wajah atau ketampanan pria, namun paling utama adalah kejujuran dan menghormati orangtua.
Sejak kecil, Nunu bercita-cita menjadi guru dan bergelar S.pd seperti kedua orangtuanya. Guru merupakan salah satu pekerjaan yang sangat mulia.
"Memang guru menjadi cita-cita saya. Kita bisa menjadi seorang pembimbing. Setidaknya ada tanggungjawab buat diri sendri dan orang lain, contohnya bisa jadi panutan," katanya.
Dia memilih menjadi guru SD dibanding SMP atau SMA dengan beberapa pertimbangan. Mengajar murid lebih menantang dibanding siswa atau pelajar.
Guru SD bisa membentuk karakter anak sejak dini untuk menjadi lebih baik. Dia menilai, lebih mudah mengarahkan orang dewada dibanding anak dibawah umur.
"Sebenarnya tidak susah menjadi guru SD. Yang penting niat dan rasa optimis terlebih dahulu. Pasti semua akan mudah meskipun berat ujiannya," katanya.
Untuk mencapai cita-citanya, Nunu tetap semangat. Setiap hari kuliah, dia meninggalkan rumahnya di komplek pasar Batangase Maros pukul 7.00 wita untuk ke kampusnya.
Dia baru pulang sekitar pukul 17.00 wita. Kadang dia naik petepete dan mengendarai motor orangtuanya. Nunu tidak kontrak rumah di Makassar karena dilarang.
"Saya tidak kontrak rumah di Makassar, dekatji dari Maros. Banyak resikonya juga kalau kontrak rumah. Tidak terlalu aman jika dibanding tinggal bersama orangtua," katanya.
Jika pulang dari kampus, Nunu beristrahat sejenak lalu salat dan mengaji. Setelah itu, dia kembali belajar atau mengulangi materi yang didapatkannya dari dosen.(*)
Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.infokemendikbud.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat. 
0 komentar:
Posting Komentar