Minggu, 24 September 2017

ASTAGA! GURU DI PEDALAMAN (GGD) INI PILIH MUNDUR DAN MEMILIH JADI BURUH SAWIT, APA ALASANNYA?


Assalamu'alaikum wr.wb. selamat malam dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia dimanapun anda berada....
sangat penting untuk diketahui berikut adalah informasi terbaru infokemendikbud.com tentang Guru di Pedalaman Ini Pilih Mundur dan Memilih Jadi Buruh Sawit, Apa Alasannya?

ilustrasi

Banyak tenaga pendidik yang menginginkan menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS). Namun tidak untuk tiga calon PNS dalam program Guru Garis Depan (GGD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sebanyak tiga dari 22 tenaga GGD tersebut  rencananya ditempatkan di daerah pedalaman dan perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Namun, ketiganya itu malah memilih mengundurkan diri sebagai seorang guru.

Jauh sebelum ini, memang sudah ada beberapa tenaga GGD yang ditempatkan di Kalbar mengundurkan diri.

Alasannya beragam. Namun, untuk tiga tenaga GGD yang mengundurkan diri di Kapuas Hulu ini, beralasan karena belum siap mental untuk bertugas di daerah pendalaman. Mirisnya lagi, ada yang lebih memilih berkerja di perkebunan sawit.

"Ada tiga orang CPNS GGD yang mengundurkan diri, yang awalnya 22 orang, jadi sisa 19. Dari tiga orang itu, satu belum siap mental dan duanya yang kebetulan suami istri lebih memilih berkerja di kebun sawit," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, belum lama ini.

Dengan keputusan tersebut, Kusnadi memastikan, tidak ada peluang lagi bagi tiga tenaga GGD yang mengundurkan diri ini untuk masuk dalam program CPNS GGD periode selanjutnya.

"Ini yang kami sesalkan. Begitu banyak yang mau jadi guru PNS, tapi yang diterima malah mengundurkan diri," sesalnya.

Sementara untuk 19 CPNS GGD lainnya, kata Kusnadi, guru-guru tersebut sudah menerima SK CPNS dari Sekertaris Daerah Kabuapten Kapuas Hulu, Muhammad Sukri, Senin, 18 September 2017. Dari 19 orang itu, sepuluh di antaranya merupakan CPNS GGD putra-putri asal Kapuas Hulu.

"Penyerahannya SK mereka setelah apel disiplin pegawai kemarin. Sekda yang menyerahkan disaksikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM dan Inspektur Inspetorat Kapuas Hulu serta jajaran Disdikbud Kapuas Hulu," paparnya.

Kepada para CPNS, kata Kusnadi, Sekda meminta agar berdedikasi dalam tugas, turut mempelajari kultur masyarakat di mana lokasi bertugas.

"GGD juga harus menonjol, harus jadi teladan yang baik bagi siswa dan guru. Inovatif dalam mengatasi kekurangan yang ada, jangan terpaku dengan keadaan," pinta Kusnadi.

Selanjutnya Kusnadi menuturkan, berdasarkan SK, para GGD terhitung 1 September 2017 sudah melaksanakan tugasnya di sekolah yang ditentukan. "Mereka yang bertugas di Hulu Kapuas akan diantar oleh kami. Termasuk dengan lokasi yang sulit lainnya," katanya.

Seluruh proses kepegawaian para GGD memang kewenangan daerah atau Pemerintah Kapuas Hulu. Baik pengaturan mutasi dan sebagainya. "Dalam hal penerimaan GGD jadi CPNS ini, pemerintah pusat hanya melaksanakan penerimaan, daerah yang menentukan lokasi mengajar mereka sesuai SK Bupati," tegas Kusnadi. 


Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.infokemendikbud.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

ASTAGA! GURU DI PEDALAMAN (GGD) INI PILIH MUNDUR DAN MEMILIH JADI BURUH SAWIT, APA ALASANNYA? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Kurikulum Berkarakter

0 komentar:

Posting Komentar